Jumat, 29 Januari 2016

SEJARAH KEPERAWATAN



Keperawatan sebagai suatu pekerjaan yang sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, meskipun profesi keperawatan sering di sebut sebagai asisten dokter ,tapi anggapan itu tidak selalu benar karena keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus berkembang sesuai perkembangan zaman saat ini.

1.        Sejak Zaman Manusia Diciptakan
Pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu.Perawat harus memiliki naluri keibuan (mother instinct).tapi pada zaman purbaorang masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan mereka ini dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan. Pada saat itu peran perawat bisa di samakan dengan dengan dukun karena meraka mengusir roh-roh agar penyakit tersebut bisa di sembuhkan. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia(mengasingkan diri) dan hidupnya ditujukan untuk merawat orang-orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulai lah awal perkembangan ilmu keperawatan.


2.        Sejak Zaman Keagamaan
Pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si penderita karena perbuatan-perbuatannya sehingga dia mendapatkan murka. Pusat perawatan pada zaman ini adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

3.        Sejak Zaman Masehi
Pada zaman masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), dan para wanita bertugas untuk merawat oarng yang sakit sedangkan orang laki-laki bertugas mengubur mayat jika mereka meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah RUMAH SAKIT di Roma seperti Monastic Hospital.

4.        Sejak Zaman Permulaan abad 21
Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme atau animisme akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak lagi digunakan kembali.

5.        Sejak Perang Dunia ke-2
Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam.
6.        Sejak Masa Pasca Perang Dunia ke-2
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

7.        Sejak Periode 1950
Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral. setelah itu penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

8.        Perkembangan pada Masa Florence Nightingale
Perkembangan pendidikan keperawatan di luar negeri dipelopori oleh Florence Nightingale sekitar abad ke 18 dan 19. Hasil didikan sekolah Nightingale ini mempengaruhi perkembangan keperawatan di dunia. Tidak hanya disitu,pendidikan keperawatan juga berkembang hingga jenjang pendidikan tinggi. Ini ditandai dengan berdirinya progam sarjana keperawatan British Columbia di Vancouver-Canada pada tahun 1919. Lalu,pada tahun 1924 sampai 1934, muncul konsep progam pendidikan spesialis keperawatan yang baru terrealisasi pada tahun 1946 dengan didirikannya progam spesialis keperawatan jenjang S1,hingga progam master dan doktor.

A.      Sejarah Perkembangan Keperawatan Nasional (Indonesia)
1.        Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebelum Kemerdekaan
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi yang disebut “velpleger” dengan dibantu “zieken oppaser” sebagai penjaga orang sakit. Mereka bekerja pada rumah sakit Binnen Hospital di Jakarta yang didirikan tahun 1799. Pada masa VOC berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles (1812-1816), telah memiliki semboyan “Kesehatan adalah milik manusia” Pada saat itu Raffles telah melakukan pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan. Setelah pemerintah kolonial kembali ke tangan Belanda, di Jakarta pada tahun 1819 didirikan beberapa rumah sakit. Salah satunya adalah rumah sakit Sadsverband yang berlokasi di Glodok-Jakarta Barat. Pada tahun 1919 rumah sakat tersebut dipindahkan ke Salemba dan sekarang dengan nama RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dalam kurun waktu 1816-1942 telah berdiri beberapa rumah sakit swasta milik misionaris katolik dan zending protestan seperti: RS. Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Cikini-Jakarta Pusat, RS. St. Carolos Salemba-Jakarta Pusat. RS. St Bromeus di Bandung dan RS. Elizabeth di Semarang. Bahkan pada tahun 1906 di RS. PGI dan tahun 1912 di RSCM telah menyelenggarakan pendidikan juru rawat. Namun kedatangan Jepang (1942-1945) menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.

2.             Sejarah Perkembangan Keperawatan Setelah kemerdekaan
a)             Periode 1945 – 1962
Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa transisi pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan keperawatan pun masih jalan di tempat. Ini dapat dilihat dari pengembanagan tenaga keperawatan yang masih menggunakan system pendidikan yang telah ada, yaitu perawat lulusan pendidikan Belanda (MULO + 3 tahun pendidikan), untuk ijazah A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa. Terdapat pula pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun pendidikan) yang lulusannya disebut mantri juru rawat. Baru kemudian tahun 1953 dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan menghasilkan tenaga perawat yang lebih berkualitas. Pada tahun 1955, dibuka Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan SR ditambah pendidikan satu tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai pengembangan SDK, ditambah pendidikan lagi selama satu tahun. Pada tahun 1962 telah dibuka Akademi Keperawatan dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta, di RS. Cipto Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama Akper Depkes di Jl. Kimia No. 17 Jakarta Pusat.
Walupun sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan pendidikan keperawatan belum tampak, ini ditinjau dari kelembagaan organisasi di rumah sakit. Kemudian juga ditinjau dari masih berorientasinya perawat pada keterampilan tindakan dan belum dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan. Konsep-konsep perkembangan keperawatan belum jelas, dan bentuk kegiatan keperawatan masih berorientasi pada keterampilan prosedural yang lebih dikemas dengan perpanjangan dari pelayanan medis.
b)        Periode 1963 – 1983
Periode ini masih belum banyak perkembangan dalam bidang keperawatan. Pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April lahirlah organisasi profesi dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatau langkah maju dalam perkembangan keperawatan. Namun baru mulai tahun 1983 organisasi profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan keperawatan melalui kerjasama dengan CHS, Depkes dan organisasi lainnya.
c)        Periode 1984 Sampai Dengan Sekarang
Pada tahun 1985, resmi dibukanya pendidikan S1 keperawatan dengan nama Progran Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesi di Jakarta. Sejak saat itulah PSIK-UI telah menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana sehingga pada tahun 1992 dikeluarkannya UU No. 23 tentang kesehatan yang mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi. Pada tahun 1996 dibukanya PSIK di Universitas Padjajaran Bandung. Pada tahun 1997 PSIK-UI berubah statusnya menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI), dan untuk meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998 kurikulum pendidikan Ners disyahkan dan digunakan. Selanjutnya juga pada tahun 1999 kurikulum D-III keperawatan mulai dibenahi dan mulai digunakan pada tahun 2000 sampai dengan sekarang.
B.       Keperawatan di Masa Yang akan Datang
Keperawatan adalah sistem yang terbuka dan dinamis, artinya keperawatan akan selalu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi baik itu  dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Berikut ini adalah pendapat beberapa ahli mengenai perkembangan keperawatan di masa yang akan datang.

1.        Virginia Henderson
a)        Memiliki landasan hukum yang akan mengatur pelayanan keperawatan tersedia secara     universal.
b)        Perawat akan melakukan sebagian besar fungsinya dalam perawatan primer. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya lebih berperan sebagai konsultan. Pelayanan kesehatanakan menggabungkan pengobatan modern dengan pengobatan tradisional.
c)        Model keperawatan akan lebih diutamakan dibanding model pengobatan.
d)       Titik berat pelayanan keperawatan adalah pendidikan kesehatan dengan tujuan membantu klien agar dapat mandiri dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia dengan lebih baik.
e)        Pelayanan yang diberikan akan lebih menekankan pada upaya pencegahan penyakit.
f)         Dana yang tersedia akan lebih banyak dialokasikan bagi perawat penyelenggara kesehatan di rumah.
g)        Rumah sakit hanya akan melayani penderita sakit akut dan penderita yang  memerlukan pembedahan besar.
h)         Bidang keperawatan akan lebih banyak diminati terutama oleh kaum minoritas.
i)          Untuk mendapat izin praktik, perawat harus meraih gelar kesarjanaan.
j)          Gaji perawat akan lebih besar sebanding dengan pelayanan keperawatan yang semakin profesional dan bermutu.
k)        Lebih banyak perawat yang memahami praktik kesehatan.

2.        Fuerst Wolf Dan Wetzil
a)        Bekerja ke arah interdependensi berdasarkan kemitraan dengan kelompok profesional lain dalam memberikan pelayanan kesehatan yang menyeluruh kepada masyarakat.
b)        Berusaha menentukan perannya sendiri dalam praktik dan menentukan tanggung jawab serta tindakan yang dapat diandalkan.
c)        Pengetahuan dan keterampilan meningkat yang difasilitasi melalui riset keperawatan.
d)       Perkembangan keperawatan seiring dengan perkembangan di bidang lainnya.
e)        Berusaha menentukan imbalan yang sepadan dengan status dan peran dalam keperawatan.
                                                  
3.      Prof. Ma'rifin Husin
a)        Dalam bidang asuhan keperawatan dari bantuan berdasarkan keterampilan dan prosedur semata berubah menjadi bantuan dengan landasan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah, standar asuhan keperawatan, dan etika profesi keperawatan.
b)        Pelayanan yang semula bersifat asistensi berubah menjadi pelayanan mandiri.
c)         Keterampilan prosedural berubah menjadi keterampilan yang berlandas-kan ilmu dan proses keperawatan disertai rasa tanggung jawab terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan, dan sikap serta tingkah laku profesional.
d)        Pendidikan keperawatan yang semula bersifat kejuruan berubah men­jadi pendidikan tinggi baik itu D III maupun SI.
e)        Penelitian.
Dari hampir tidak ada sama sekali berubah menjadi ada dan mapan, karena tenaga sarjana (SI, S2) telah cukup banyak.
f)         Dalam organisasi profesi, fokus pada program konsolidasi organisasi,
dan kesejahteraan berubah menjadi pengembangan wawasan profesionalyang luas dan aktif.
g)        Keperawatan sebagai profesi diterima sebagai profesi mandiri.
Selain pendapat dari para ahli di atas, perkembangan di bidang ke-perawatan dapat diramalkan berdasarkan fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Fakta-fakta tersebut antara lain:
h)        Dengan meningkatnya populasi lansia maka keperawatan gerontik perlu dikembangkan.
i)          Meningkatnya penyakit degeneratif, AIDS, penyakit jiwa, serta semakin tingginya kematian ibu dan bayi menuntut adanya pelayanan spesifik yang berkaitan dengan masalah-masalah tersebut.
j)          Melihat adanya budaya bahwa klien lebih senang dirawat di tengah keluarga dan meningkatnya biaya perawatan di rumah sakit maka pada masa yang akan datang perawat penyelenggara kesehatan rumah akan mendapat posisi yang penting. Oleh karena itu, spesialisasi keperawatan kesehatan keluarga perlu dikembangkan.